Minggu, 23 Januari 2011

One of the beautiful aspects of an Ideal Muslimah is Her Haya (Modesty/Shyness):

Haya is one of the most significant factors of a woman’s personality. Haya according to a believer’s nature refers to a bad and uneasy feeling accompanied by embarrassment, caused by one’s fear of being exposed or censured for some unworthy or indecent conduct.

Prophet Sallallahu alaihiwasallam said: “Haya comes from Eman; Eman leads to Paradise. Obscenity comes from antipathy; and antipathy leads to the fire.” (Sahih Al-Bukhari)

A Muslim woman feels shy to do

anything that would displease her Lord in any aspect. She has haya in her talk, she has haya in her gaze, she has haya in her clothing, she has haya in her walk. Her haya in her talk is that she is not soft in her speech but speaks honorably. Allah subhanahu wa ta’ala says (interpretation of the meaning):




“O wives of the Prophet! You are not like any other women. If you keep your duty (to Allah), then be not soft in speech, lest he in whose heart is a disease (of hypocrisy, or evil desire for adultery) should be moved with desire, but speak in an honorable manner” (Surah Al-Ahzaab:32)

Her haya in her gaze is that she does not look at what Allah subhanahu wa ta’ala has prohibited for her to look. Allah subhanahu wa ta’ala says (interpretation of the meaning):




And tell the believing women to lower their gaze (from looking at forbidden things), and protect their private parts (from illegal sexual acts) (Verse continues) (Surah An-Nur: 31)

Her haya in her clothing is that she does not reveal to others what Allah subhanahu wa ta’ala has forbidden for her to reveal. Allah subhanahu wa ta’ala says (interpretation of the meaning):

And not to show off their adornment except only that which is apparent (like both eyes for necessity to see the way or outer dress like veil, gloves, head-cover, apron, etc.), and to draw their veils all over Juyubihinna (i.e. their bodies, faces, necks and bosoms,) and not to reveal their adornment except to their husbands, or their fathers, or their husband’s fathers, or their sons, or their husband’s sons, or their brothers or their brother’s sons, or their sister’s sons, or their (Muslim) women (i.e. their sisters in Islâm), or the (female) slaves whom their right hands possess, or old male servants who lack vigor, or small children who have no sense of the feminine sex.. (Verse Continues) (Surah An-Nur: 31)

Her haya in her walk is that she walks modestly without attracting others attention towards herself. Allah subhanahu wa ta’ala says (interpretation of the meaning):




..And let them not stamp their feet so as to reveal what they hide of their adornment. And all of you beg Allâh to forgive you all, O believers, that you may be successful. (Surah An-Nur: 31)

Abu Usayd al-Ansa

ri narrated that he heard Allah’s Messenger Sallallahu alaihiwasallam say to the women on his way out of the mosque when he saw men and women mixing together on their way home: ‘Give way (i.e., walk to the sides) as it is not appropriate for you to walk in the middle of the road.’ Thereafter, women would walk so close to the wall that their dresses would get caught on it. (Narrated by Abu Dawood in “Kitab al-Adab min Sunanihi, Chapter: Mashyu an-Nisa Ma’ ar-Rijal fi at-Tariq)

A woman who has the knowledge of Allah’s commandment to preserve her modesty, submitting herself to the will of her creator, even after having the desire to be praised for her beauty, is without doubt beloved to Allah subhanahu wa ta’ala and as well as to all good believing men.

_AsSalamUalaikum wrwb_


sent by Muddaththir Maqsood

Penuntut Ilmu, Bertakwalah..!!

“…Sesungguhnya ketakwaan adalah asas kebaikan seorang penuntut ilmu dan tanda bahwa dia bisa mengambil faidah dari ilmu yang dipelajarinya. Karena termasuk sebab terbesar untuk merealisasikan pencarian ilmu syar’i yang shahih yang diambil dari al-Kitab dan as-Sunnah adalah takwa kepada Allah.

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ

“Bertakwalah kamu kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan ilmu kepadamu.” (al-Baqarah: 282)

Sebagian orang yang menisbatkan diri kepada ilmu — dan kita merasa khawatir termasuk ke dalamnya — menyia-nyiakan waktu dalam hal yang tidak berfaidah, seperti qiila wa qoola (isu, desas-desus) dan perkataan kosong yang bisa menjauhkan dari Allah dan mengeraskan hati. Engkau bisa mendapati banyak manusia yang hal ini menjadi kesibukan utamanya. Dan dia tidak melakukan shalat satu atau tiga rakaat di akhir malam, karena ada yang memalingkannya dari ketaatan kepada Allah.

Dia tidak menyadari bahwa dia ada di perantauan, berada di penyeberangan, hanya di tempat berlalu saja. Maka shalatlah seperti shalatnya orang yang akan berpisah (dengan dunia). Jadilah di dunia ini bagaikan orang asing atau orang yang berjalan. Jika kamu di waktu sore, jangan tunggu sampai esok. Jika kamu di waktu pagi, jangan tunggu sampai sore. Sibukkanlah waktumu dengan ketakwaan kepada Allah, penuhi waktumu dengan ketakwaan kepada Allah, seperti shalat, puasa, ilmu, dan membaca al-Quran. Sibukkanlah dirimu dengan cela yang ada padamu jangan menyibukkan diri dengan cela orang lain.

Kita melihat sebagian penuntut ilmu yang lemah ketakwaannya, keinginannya hanyalah membicarakan manusia. Mereka memposisikan diri mereka — dengan kedangkalan ilmu mereka — sebagai imam jarh wa ta’dil. Mereka memenuhi sampah-sampah internet dari sisi ini. Padahal mereka ini tidaklah menolong Islam, tidak menghancurkan orang-orang kafir, dan tidak memberi manfaat kepada umat.

Salah seorang di antara mereka berbicara kepadamu seolah-olah dirinya adalah Yahya bin Ma’in, atau Ahmad bin Hanbal, padahal dia mungkin tidak bisa berwudhu dengan benar. Inilah yang kita alami belakangan ini. Dan hal ini sama sekali tidak sesuai dengan (hadits Nabi -shollallohu ‘alaihi wa sallam-)

اتَّقِ الله حيثما كنتَ ، وأتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحسَنَةَ تَمْحُهَا. وخالِقِ الناسَ بخلُق حسن

“Bertakwalah kepada Allah bagaimanapun keadaanmu. Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya akan menghapusnya. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang indah.”

Berikanlah busur itu kepada ahlinya. Tawadhu’ lah karena Allah, karena barangsiapa tawadhu karena Allah, niscaya Allah akan mengangkatnya. Serahkan urusan-urusan besar kepada para ulama Robbaniyin yang spesialis dan terdepan, yang memiliki peran besar dalam melayani Sunnah, akidah dan dalam melayani Islam.

Hendaknya kaum muslimin secara umum dan para penuntut ilmu secara khusus, menjadikan takwa kepada Allah sebagai dengungan mereka siang dan malam, secara rahasia maupun terang-terangan. Hal ini jika mereka ingin sampai kepada keselamatan dan keridhaan Allah, jika mereka menginginkan ilmu syar’i yang shahih, yang diambil dari al-Kitab dan as-Sunnah.

“Bertakwalah kamu bagaimanapun keadaanmu…”
Jika kamu ingin berbicara, maka ingatlah hadits ini.
Jika kamu ingin membentangkan tanganmu kepada sesuatu, ingatlah hadits ini.
Jika kamu ingin melangkahkan kakimu menuju sesuatu tempat, ingatlah hadits ini.
Jika kamu ingin menjarh (mencela) atau menta’dil (memuji) maka ingatlah hadits ini.
Jika kamu ingin menjadi penuntut ilmu yang sebenarnya –dan jika kamu tidak menginginkannya berarti kamu bukan penuntut ilmu yang sebenarnya–, maka ingatlah hadits ini.
Jadikan hadits ini sebagai pemandumu dalam semua tindak-tandukmu, “Bertakwalah kamu bagaimanapun keadaanmu…”

Hendaknya titik-tolakmu dalam melakukan atau meninggalkan sesuatu adalah hadits ini.

اتَّقِ الله حيثما كنتَ ، وأتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحسَنَةَ تَمْحُهَا. وخالِقِ الناسَ بخلُق حسن

“Bertakwalah kepada Allah bagaimanapun keadaanmu. Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya akan menghapusnya. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang indah.”

Silakan baca artikel selengkapnya:
http://salafiyunpad.wordpress.com/2011/01/08/penuntut-ilmu-bertakwalah/

Baca pula Nasihat Terbaru Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad kepada Ahlus Sunnah dengan judul:
" Sekali Lagi, Berlemah Lembutlah Wahai Ahlus Sunnah Kepada Sesama Ahlus Sunnah!!! "
http://salafiyunpad.wordpress.com/2011/01/08/sekali-lagi-berlemah-lembutlah-wahai-ahlus-sunnah-kepada-sesama-ahlus-sunnah-nasihat-terbaru-syaikh-abdul-muhsin-al-abbad/

Minggu, 16 Januari 2011

Ya Allah hisablah aku dengan hisab yang mudah

http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3313-ya-allah-hisablah-aku-dengan-hisab-yang-mudah.html


Sebuah doa yang patut kita hafal dan amalkan demi meraih kemudaan saat dihisab di akhirat kelak.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ فِى بَعْضِ صَلاَتِهِ «اللَّهُمَّ حَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيرًا ». فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ مَا الْحِسَابُ الْيَسِيرُ قَالَ « أَنْ يَنْظُرَ فِى كِتَابِهِ فَيَتَجَاوَزَ عَنْهُ إِنَّهُ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَوْمَئِذٍ يَا عَائِشَةُ هَلَكَ وَكُلُّ مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ يُكَفِّرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةُ تَشُوكُهُ »
Dari Aisyah, ia berkata, saya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada sebagian shalatnya membaca, "Allahumma haasibnii hisaabay yasiiroo (Ya Allah hisablah aku dengan hisab yang mudah).” Ketika beliau berpaling saya bekata, "Wahai Nabi Allah, apa yang dimaksud dengan hisab yang mudah?" Beliau bersabda, "Seseorang yang Allah melihat kitabnya lalu memaafkannya. Karena orang yang diperdebatkan hisabnya pada hari itu, pasti celaka wahai Aisyah. Dan setiap musibah yang menimpa orang beriman Allah akan menghapus (dosanya) karenanya, bahkan sampai duri yang menusuknya."[1]
Yang dimaksud dengan do’a tersebut diterangkan dalam hadits di atas. Maksud “hisab yang mudah” adalah saat di mana dosa-dosa seorang mukmin di hadapkan pada Allah, lalu ia pun mengakui dosa-dosanya itu. Kemudian setelah itu Allah mengampuni dosa-dosanya setelah ia bersendirian dengan Allah dan tidak ada seorang pun yang melihatnya ketika itu.
Dari Shafwan bin Muhriz bahwa seorang laki-laki pernah bertanya kepada Ibnu Umar, "Bagaimana Anda mendengar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang An Najwa (bisikan di hari kiamat)?" Ibnu Umar menjawab,
يَدْنُو أَحَدُكُمْ مِنْ رَبِّهِ حَتَّى يَضَعَ كَنَفَهُ عَلَيْهِ فَيَقُولُ عَمِلْتَ كَذَا وَكَذَا . فَيَقُولُ نَعَمْ . وَيَقُولُ عَمِلْتَ كَذَا وَكَذَا . فَيَقُولُ نَعَمْ . فَيُقَرِّرُهُ ثُمَّ يَقُولُ إِنِّى سَتَرْتُ عَلَيْكَ فِى الدُّنْيَا ، فَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ
"Yaitu salah seorang dari kalian akan mendekat kepada Rabb-nya. Kemudian Dia meletakkan naungan-Nya di atasnya. Kemudian Dia berfirman, "Apakah kamu telah berbuat ini dan ini?" Hamba itu menjawab, "Ya, benar." Dia berfirman lagi, "Apakah kamu telah melakukan ini dan ini?" Hamba itu menjawab, "Ya, benar." Dia pun mengulang-ulang pertanyannya, kemudian berfirman, "Sesungguhnya Aku telah menutupi dosa-dosa tadi (merahasiakannya) di dunia dan pada hari ini aku telah mengampuninya bagimu."[2]
Inilah yang dimaksudkan dengan hisab yang mudah di mana dosa-dosa seorang hamba yang beriman itu dimaafkan.
Moga Allah mudahkan bagi kita untuk mendapatkan kemudahan hisab semacam ini di akhirat kelak saat hari perhitungan.Aamiin Yaa Mujibad Du’aa’.

Referensi:
Syarh Do’a minal Kitab was Sunnah (Sa’id bin Wahf Al Qohthoni), Mahir bin ‘Abdul Humaid bin Muqoddam, soft file (.doc)

Riyadh-KSA, 8 Shofar 1432 H (12/01/2011)
Muhammad Abduh Tuasikal


[1] HR. Ahmad 6/48. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih selain perkataan: “Saya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada sebagian shalatnya membaca: "Allahumma haasibnii hisaabay yasiiroo”. Ini adalah tambahan di mana Muhammad bin Ishaq bersendirian dalam meriwayatkannya.
[2] HR. Bukhari no. 6070.

Sabtu, 15 Januari 2011

pendaftaran Almanar


PROGRAM :
1. BAHASA ARAB INTENSIF
2. BAHASA ARAB REGULER
3. BIMBINGAN AL-QUR’AN :
a. Pra Tahsin (Pemula)
b. Tahsin Tilawah (Menengah)
c. Pasca Tahsin (Mahir)
SYARAT-SYARAT : 
1. Mengisi Formulir Pendaftaran
2. Pas foto 3×4 = 2 Lembar
3. Photocopy KTP/SIM
4. Mengikuti Test Penempatan
WAKTU BELAJAR PROGRAM BAHASA ARAB INTENSIF :
> Pagi ( Senin s/d Jum’at ) : 08.00—11.15
> Sore (Selasa, Kamis dan Sabtu ) : 17.00—20.00
WAKTU BELAJAR PROGRAM BAHASA ARAB REGULER :
> Hari : Sabtu dan Ahad
> Pagi : 08.00—11.15
> Sore : 13.45—17.00
WAKTU BELAJAR PROGRAM BIMBINGAN AL-QUR’AN:
> Hari : Sabtu dan Ahad
> Pagi : 09.00—11.00
> Sore : 16.00—18.00
PENDAFTARAN :
- Waktu Pendaftaran :
> Senin s/d Jum’at : Jam 08.00 – 20.00
> Sabtu s/d Ahad : Jam 08.00 – 17.00
- Akhir Pendaftaran :
>
 Intensif : Jum’at, 26 November 2010
>
 Reguler : Jum’at, 21 Januari 2011

Biaya dan Agenda Pendaftaran Peserta Baru
Periode :
Intensif : Desember 2010 - Maret 2011
Reguler & Tahsin : Februari – Mei 2011
NO
URAIAN
B. ARAB INTENSIF
B. ARAB REGULER & BIMBINGAN AL-QUR’AN
A.
Tes Penempatan
Senin, 29 November 2010
Sabtu, 22 Januari 2011
B.
Pengumuman Hasil Tes
Rabu, 01 Desember 2010
Ahad, 23 Januari 2011
C.
Daftar Ulang
01 – 03 Desember 2010
29 – 30 Januari 2011
D.
Kuliah Perdana
Pagi : Senin, 13 Desember 2010
Sore : Selasa, 14 Desember 2010
Sabtu, 05 Februari 2011
E.
Biaya :
1. Pendaftaran
Rp. 50.000,-
Rp. 50.000,-
2. Uang Pangkal
Rp. 100.000,-
Rp. 100.000,-
3. Pendidikan/ level
Rp. 350.000,- ( Pagi )
Rp. 300.000,- ( Sore )
Rp. 300.000,-
F.
Lama Belajar
4 Level (1 Level = 3 Bulan)
4 Level (1 Level = 4 Bulan)



http://www.almanar.co.id/bahasa-arab-tahsin-al-quran/pendaftaran-penerimaan-peserta-baru-4.html#more-1346

Selasa, 11 Januari 2011

hidup itu untuk sukses,bukan untuk malas

Hidup ini memang untuk sukses, orang yang belum berhasil bisa jadi belum maksimal ikhtiarnya, masih bermalas-malasan dalam beribadah, atau masih belum ikhlas tindakannya.
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil
Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan
Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan
Jangan menolak perubahan hanya karena anda
takut kehilangan yang telah dimiliki, karena
dengannya anda merendahkan nilai yang bisa
anda capai melalui perubahan itu
Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila
anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara
lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila
cara-cara anda baru
Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap
anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong
bila sikap anda salah
Orang lanjut usia yang berorientasi pada
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda
Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani
Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang
tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang
anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.
Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui
mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan
yang kemudian anda dapat
Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara
kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku
seperti orang yang terus memeras jerami untuk
mendapatkan santan
Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai
dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan
anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang
yang berbakat
Kita lebih menghormati orang miskin yang berani
daripada orang kaya yang penakut. Karena
sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa
depan yang akan mereka capai
Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita
ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum
kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan
Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin.
Dengan mencoba sesuatu yang tidak
mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik
dari yang mungkin anda capai.
Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang
menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang
mendahulukan istirahat sebelum lelah.
Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa
mengupayakan pelayanan yang terbaik.
Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang
baik, maka andalah yang akan dicari uang
Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita
mungkin menua dengan berjalanannya waktu,
tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus
mengubah diri kita sendiri
Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk
melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi
orang tua yang masih melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan saat muda.
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat
berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik
adalah sumber dari semua kekayaan
Orang-orang yang minta gaji lebih biasanya tidak dapat lebih, tapi yang melakukan lebih dan berkualitas akan mendapat lebih. Jangan takar tenaga yang Anda keluarkan berdasarkan gaji yang Anda dapatkan tetapi berdasarkan hasil yang dapat Anda kontribusikan bagi kelangsungan dan keuntungan perusahaan Anda.
kumpulan motivasi MTGW ^_^
written by masedys \\ tags: 

Archive