Minggu, 12 Desember 2010

Catatan Harian Ibu

Nak, ingin Ibu bagi beberapa kata ini untukmu...
tahukah engkau,
ketika engkau lahir, serasa Allah menggenggamkan kepadaku segenap langit dan bumi,
kutatap wajahmu dengan penuh kepuasan dan rasa syukur,
ah,betapa gembiranya aku,
engkau benar-benar pelita hari-hari gelapku, penyemangat hari-hari sepiku,

Nak, wajah lugumu menjadi nafas hijau dalam menjalani hari-hariku,
kutaruh harapan di setiap bagian tubuhmu,
kelak engkau akan sukses dan menjadi cahaya ibu, ayah, dan dunia

Nak, hari-hari yang sebenarnya,kadang ibu ingin mengikatnya, andai bisa...
agar tidak beranjak dan membawamu jauh,
...ternyata datang juga,
anakku sayang yang dulu kecil mungil, lugu, dan selalu tertawa renyah saat kupeluk, kini tlah dewasa,
anakku sayang yang dulu berjalan tertatih, kini tumbuh dengan badan tegap dan gagah,

Nak, hari yang kau tunggu-tunggu, namun sebenarnya berat bagiku, kini tiba juga,
semua barang-barangmu telah kau kumpulkan dalam tas besarmu,
tinggallah baju kanak-kanakmu yang tersisa satu-satu, yang mengkisahkan gerak lincahmu saat masih balita, kini terlipat rapi di dalam lemari,
Kau akan pergi Nak...,mencari ilmu di tanah seberang...
Ibu sejujurnya sangat bahagia,
namun...sekali lagi, anakku sayang ...kini engkau akan pergi...
.......
Nak, kini kau jauh, mungkin kini sedang sibuk belajar atau bercengkrama dengan teman-temanmu,
entahlah Nak,
yang penting bagi Ibu, engkau sedang bahagia,

Nak,tahukah engkau,
Ibu tidak akan lemah, Ibu tidak akan berhenti berjuang untukmu,
uang kuliahmu, uang sehari-harimu, semua akan tertutupi,
ibu janji..

Nak, tahukah engkau,
Ibu dan ayahmu kini sudah terbiasa dengan yang namanya ikan kering, asal engkau di sana makan enak,
tidak apa-apa nak, tiap hari Ibu mungkin berjualan keliling, dan ayah berangkat subuh pulang malam  untuk menggarap sawah sepetak, agar engkau bisa membeli apa yang kau inginkan,
tenanglah Nak, tidak apa-apa, asal engkau bahagia, asal engkau menjadi orang,
tenanglah Nak, Allah akan menolong Ibu...

Nak, semangat Ibu tidak akan redup,
mengapa?
karena bahan bakarnya selalu ada,
ketika ibu dan ayah bekerja keras hingga mandi keringat setiap hari, lalu kami berhasil mengumpulkan uang untuk membiayaimu, maka semua serasa terbayar, semangat kami pun semakin memuncak,
ketika Ibu lelah dan hilang semangat, lalu kudengar suaramu, meskipun sebentar, sebab engkau mungkin sedang sibuk, yah, Ibu pun mengerti, namun itu sudah cukup untuk menguatkan Ibu..
yah, alhamdulillah...anakku baik-baik saja...

dan kadang-kadang pula engkau pulang, mungkin setahun sekali...
Ibu rasanya ingin menggenggam waktu...agar Ibu bisa terus memandangmu...
namun ibu tidak berdaya, hari-hari pun serasa berlari, hingga waktu kembali membawamu jauh dari Ibu...
tapi tidak apa-apa Nak...asal engkau bahagia...

Tahukah engkau Nak...
usia ibu semakin senja,
namun ibu tetap yakin akan melihat engkau pulang dengan membawa wajah kesuksesan, buah dari doa-doa dan kerja keras Ibu dan ayah selama ini,
namun, jika usia Ibu tidak sampai pada masa itu, cukup doamu yang kutunggu nak, semoga engkau ingat...bahwa cinta ibu sangat tulus...
sangat tulus...
sampai-sampai Ibu pun tidak bisa menggambarkannya...
mungkin hanya Allah-lah yang tahu Nak...

Nak...ibu juga ingin agar engkau selalu ingat, bahwa ada seorang wanita yang begitu menyayangimu, sampai-sampai kalau kamu sakit, nafasnya pun ingin ia bagi untukmu...
itulah Nak...betapa ibu mencintaimu...


Anakku...tiap tahajud, Ibu akan selalu mendoakanmu...
Anakku...semoga Allah menjagamu...
hingga suatu masa tiba, perjalanan hidup membawamu kembali...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar