Rabu, 06 Oktober 2010

Kemuliaan Wanita

Jihad adalah kewajiban bagi seluruh kaum Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Begitu pula pada masa Rasulullah, aktivitas jihad dalam meluaskan dakwah dan perluasan wilayah daulah khilafah ketika sudah berdiri adalah kewajiban bagi kaum Muslimin. Sehingga, syahid adalah kata indah yang mendorong kaum Muslimin untuk berlomba dalam menyongsong syahid dan keridaan Allah.


Wanita pun waktu itu tak kalah bersemangat dengan pria. Seorang dari mereka bahkan menghadap Rasulullah, seperti tertuang dalam riwayat Ibn ‘Abbas: Ada seorang wanita yang pernah meminta izin kepada Nabi saw untuk ikut serta berjihad. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku diutus oleh kaum wanita untuk menghadap kepadamu, sebagai wakil mereka dalam berjihad, yang telah ditetapkan oleh Allah kepada kaum laki-laki. Apabila mereka menang (dalam jihad), mereka akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. Sementara itu, kami adalah kaum wanita. Apabila kami membantu laki-laki (dalam berjihad) apakah kami akan beroleh pahala?”Nabi saw menjawab, “Sampaikanlah salamku kepada kaum wanita yang mengutusmu. Menaati suami dan menjalankan semua perintahnya adalah sama pahalanya dengan orang yang berjihad. Sayangnya mereka banyak yang tidak menjalankan hal ini.” (HR al Bazzar). 

Jawaban Rasulullah itu merupakan indikasi prioritas tugas wanita. Di masa sekarang wanita banyak yang telah terseret ide kapitalis dengan berusaha mencari-cari upaya pelegalan ide kebebasan wanita, feminisme, gender, dan lain-lain. Padahal, Allah telah memuliakan dan melebihkan wanita atas laki-laki dengan tugasnya sebagai ummun wa rabbah al bait (ibu dan pengatur rumah tangga). Telah nyata kerusakan generasi muda dan masyarakat karena wanita lebih cenderung bersaing dengan laki-laki di luar rumah daripada mengasuh, mendidik, dan bertanggung jawab atas moral anak-anaknya. 

Bukankah menjadi ibu dan mengurus rumah tangga adalah amanah dan kewajiban dari Allah yang tidak bisa digantikan oleh pembantu atau suami sekalipun? Bagi wanita Muslim di Indonesia, bulan April ini adalah sarana perenungan untuk kembali pada tugas utamanya. Selamatkan negeri ini dengan kembali pada tugas muliamu. 

Taati suami-suamimu dan didik anak-anakmu agar menjadi generasi penerus ummah yang tangguh. Insya Allah pahala yang akan diperoleh wanita sangatlah besar. Negeri inipun akan tegak dengan generasi Muslim yang tangguh. Ada surga di bawah telapak kaki, betapa indah perumpamaan Allah bagi wanita Muslim sesuai dengan fitrahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar