"... Anda kira mati itu berarti selesainya masalah? Anda kira hidup itu tidak akan dipertanggungjawabkan?!..." Seru dosen kami dengan logat Jawa yang kental.
Dalam hati saya bergumam, "benar kata teman saya, tidak akan ada yang hakiki di dunia. Yang hakiki itu adalah yang tersisa setelah yaumil hisab. Segala kesenangan akan dipertanggungjawabkan, segala kesulitan akan diperhitungkan."
...........................................................................................
Pagi tadi, dalam perjalanan ke kampus, saya yang introvert ini mulai memikirkan hal-hal aneh lagi. Yah, saya memperhatikan hampir semua yang saya temui memakai tas, paling tidak tas kecil atau tas tenteng yang sederhana. Mungkin Anda berpikir, 'ada-ada saja tingkah saya ini. Gak punya kerjaan apa?' Sabar...
Begini, saya ingin sedikit berbagi cerita, saya itu jika bepergian, tidak akan pernah PD untuk tidak membawa apa-apa selain badan, maksudnya, bepergian tanpa bawa perlengkapan seperti uang, atau peralatan lainnya dalam tas. Rasanya seperti orang hilang. Bagaimana jika terjadi apa-apa, lalu begini..lalu begitu...dan mending kalau ada yang bisa dimintai bantuan, kalau tidak??? Hua....masyaAllah...
Eh, tapi ternyata membawa sesuatu pun tetap tidak bisa percaya diri! Kalau hilang saat diperlukan bagaimana?I can't imagine it!
Baiklah,maksud saya begini, ini masalah duniawi lho... bagaimana kalau dihubungkan dengan akhirat? Setelah kita mati... dan ternyata kita tidak bawa apa-apa??? Kalau di dunia sih...mending, kita bisa balik lagi terus mengambil barang yang kita perlukan atau mencarinya di mana saja di sekitar kita. Kalau di akhirat?! No way to go gome, men! Dan tentunya tak akan ada yang mau menyerahkan bekalnya sama kita!!! meskipun itu orangtua, saudara, atau kekasih kita!!! Ini aturannya! Kan kita udah ditempatkan di dunia buat ngumpulin bekal tapi kita lupa. Kita kira mati itu berarti kelarnya masalah. Padahal, betapa sedihnya...ternyata eksistensi kita setelahnya...itulah eksistensi yang hakiki, yang sejati. Apa-apa yang ada di dunia ternyata hanya bagaikan mimpi beberapa menit.
Di dunia, kita beli tas paling kuat, kita kumpulkan barang-barang yang banyak demi mencukupi kebutuhan kita dalam perjalanan atau di tempat kita akan berada nantinya. Tapi, untuk tempat setelah melewati fase mati, kita kok ogah-ogahan yah? kita sediakan tasnya, tas yang murah serta rapuh, dengan percaya dirinya kita sediakan logistik sederhana dengan alasan bakalan ada yang bantu jika berkekurangan, padahal perjalanannya akan sangat susah dan ingat! tak ada yang akan membantu kita selain apa yang kita bawa itu.
bersambung.....