Minggu, 14 November 2010

Cara yang Baik Mengingkari Kemungkaran oleh Syaikh Ibnu Baz

         Dan sabdanya,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُوْنُ فِيْ شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
"Tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu kecuali akan mem-perindahnya, dan tidaklah (kelembutan) itu tercabut dari sesuatu kecuali akan memburukkannya."[2]
Serta berdasarkan hadits-hadits shahih lainnya.
Di antara yang harus dilakukan oleh seorang da'i yang menyeru manusia ke jalan  Allah serta menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, adalah menjadi orang yang lebih dahulu melakukan apa yang diserukannya dan menjadi orang yang paling dulu menjauhi apa yang dilarangnya, sehingga ia tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dicela Allah سبحانه و تعالى dalam firmanNya,
"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat) Maka tidakkah kamu berpikir." (Al-Baqarah: 44).
Dan firmanNya,
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan."(Ash-Shaff: 2-3).
 Di samping itu, agar ia tidak ragu dalam hal itu dan agar manusia pun melaksanakan apa yang dikatakan dan dilakukannya.Wallahu waliyut taufiq.
 
Sumber:
Majmu' Fatawa wa Maqalat Mutanawwi'ah, Juz 5 hal. 75-76, Syaikh Ibn Baz.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 2, penerbit Darul Haq.
[1] Dikeluarkan oleh Muslim dalam Al-Birr wash Shilah (2592).
[2] Dikeluarkan oleh Muslim dalam Al-Birr wash Shilah (2594).
Kategori: Amar Ma'ruf
Sumber: http://fatwa-ulama.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Archive